Catatan penting untuk kegiatan halal nasional dan halal ganda JATTI 2020-KH. Imam Jazuli, Massachusetts (MA) *

TRIBUNNEWS.COM-Pada 6 Juni 2020, kanal resmi Ust Fahmi Salim memposting video di kanal YouTube. Judulnya adalah Jejaring Alumni Timur Tengah Halal Ganda Halal Indonesia (JATTI). Pada 9 Juni, jumlah pelanggan saluran resmi adalah 647 ribu, dan mereka dilihat hanya 971 kali, terhitung 0,15% dari total langganan, dan diterima 56 kali.

Sebagai organisasi, JATTI mengoperasikan situs resmi www.jatti.org yang memberikan informasi tentang visi dan misinya. Organisasinya masih muda, tepatnya pertengahan tahun 2019. Sebagai lembaga independen, ia tidak berafiliasi dengan organisasi politik mana pun. Jelas fokus utamanya adalah kepentingan anggota dan kemajuan bangsa dan bangsa Indonesia.

Patut disebutkan bahwa para abdi dalem dan tokoh agama masyarakat Jati antara lain Muhyiddin Junaidi, Habib Salim Segaf Jufri, dan Ruthfi Fasola. , Mardani Zuhri (Mardani Zuhri), Yahya Zainul Ma’arif (Yahya Zainul Ma’arif), Abdul Somad (Abdul Somad) dan Fahmi Salim · Zubari (Fahmi Salim Zubari). Namanya adalah pemilik akun Ust. Saluran resmi Fahmi Salim. Nama-nama ini di tahun 2019 termasuk di antara para aktivis politik yang aktif mendukung salah satu calon.

Pada 13 April 2019, media menyebarkan virus Muhyiddin Junaidi menyatakan penyesalan atas sikap Bima Arya Sugiarto yang belakangan dipublikasikan ke publik. Pernyataan tersebut menyatakan dukungan atas foto Jokowi-Ma’ruf Amin (Pojokbekasi, 13 April 2020). Politisi PKK Habib Salim Segaf (Habib Salim Segaf) gagal maju sendiri, tetapi juga meneruskan harapan kepada Pempowo (Tempe, 10/8/2018) . Intinya, Jaringan Timur Tengah Indonesia (JATTI) telah menyatakan kesediaannya untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi dengan menggelar pertemuan politik di Lutfi Fathullah (Hidayatullah.com, 22/1/2019). Publik dengan bijak membedakan antara netralitas formal yang terkandung dalam organisasi dan tempat-tempat yang secara diam-diam atau secara terbuka menampilkan sikap politik. Bagi penulis, itu adalah nama besar untuk “merugikan” alumni “Timur Tengah. Bukan karena tokoh-tokoh pimpinan JATTI terlibat dalam politik, tetapi penyebutan istilah “lanjut usia” dalam organisasi politik memiliki dampak jangka panjang. Salah satunya, publik mempertanyakan posisi JATTI dalam hubungannya, seperti hubungannya dengan Organisasi Internasional Indonesia (AIAAI).

Cara JATTI mendefinisikan dirinya di depan umum menciptakan “makna baru”, yang secara langsung atau tidak langsung mendefinisikan OIAAI. Setidaknya satu pertanyaan muncul: Mengapa JATTI mendukung pasangan Prabowo-Sandi? Mengapa TGB Zainul Majdi tidak bergabung dengan manajemen JATTI dan mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin? Apakah JATTI independen dari OIAAI atau lembaga politik?

Jawaban atas beberapa pertanyaan tersebut dapat ditemukan dalam video berjudul “Halal bi Halal Nasional JATTI”, yang mewakili Sekretaris JATTI sendiri, Fahmi Salim. Muhyiddin Junaidi memiliki pernyataan yang kuat bahwa anggota JATTI bahkan bersedia mengambil risiko untuk bergabung dengan barisan “Nahi Munkar”, dan tidak ada risiko untuk “memutar” ulama lain melalui jalur “Amar ma’ruf”. Sejauh ini, selama pandemi Covid-19, laporan klasik tentang penalaran aktivis telah diajukan lagi. Penegasan Muhyiddin Junaidi tentang identitas JATTI jelas bertentangan dengan OIAAI yang didirikan dan diarahkan oleh Al-Azhar. OIAAI berkomitmen kuat untuk mempromosikan Islam Washathiyah (Islam moderat) di Indonesia. Pemberitaan “Amal Maruf” mengambil resiko tinggi, tuduhan paling menyakitkan terhadap para lansia di Timur Tengah di luar JATTI. Selain itu, pimpinan JATTI mencantumkan nama-nama politisi partai politik tertentu, yang hanya memberi kesan bahwa JATTI hanyalah “partai dasar”.

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *