Disediakan oleh: Egy Massadiah-sang pemenang-segelintir orang tahu bahwa di balik Pokja Covid-19 untuk percepatan kemajuan penanganan Covid-19, tidak ada pemisahan dari TNI-Polri Peran banyak perwira militer senior.
Salah satunya TNI (Bonn) Mayjen Komaruddin Simanjuntak, SIP, Master.
Lulus dari National Academy of Sciences pada tahun 1985, salah satu orang yang dihubungi oleh pemimpin gugus tugas Doni Monardo. Ia dan beberapa petinggi TNI-Polri telah diundang menjadi Pengarah Opini (liaison officer) untuk kelompok kerja di berbagai provinsi: DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Banten dan beberapa provinsi lainnya. Mereka sangat penting dan strategis untuk menghubungkan peran dan fungsi kelompok kerja daerah. Dalam banyak hal, mereka hadir sebagai representasi dari kehadiran Doni Monardo di wilayah tersebut. : Satgas: Sekalipun tren menurun di bulan Mei, jangan mengartikan Covid-19 sebagai kemiringan
Baca: Percakapan terakhir Didi Kempot dengan Letnan Jenderal Doni Monardo
LO, melakukan tugas tidaklah mudah. Jika disederhanakan, tugasnya adalah memastikan bahwa semua program dalam kelompok kerja berjalan dengan benar. Tak hanya itu, segala hal yang menjadi perhatian tim tugas juga menjadi fokus daerah.
Termasuk memastikan distribusi APD (Alat Pelindung Diri) yang cepat dan mencapai target. OL juga secara teratur mengarahkan pasien Covid-19 ke rumah sakit rujukan. Pada saat yang sama, ia mencari umpan balik tentang kebutuhan apa pun dan perlunya pemerintah pusat merespons dengan cepat. SE, M.Si, mantan deputi Sistem Nasional Wantannas Amerika Serikat.
Di sisi lain, pemilihan beberapa Pengarah Opini oleh Doni Monardo disertai dengan standar yang jelas dan dapat diandalkan. Misalnya, Komarudin Simanjuntak juga aktif membantu Doni BNPB menjadi ahli. Tak heran jika mantan Kasad Aster ini akan langsung menerima penyesuaian saat menyelesaikan misinya.
Baca: Riset Dosen Unair: Puncak Penularan Virus Corona Pertengahan Mei, Terendam Awal Agustus
Add Comment