Disediakan oleh: Boni Hargens Analis Politik / Ketua Asosiasi Pemilih Indonesia
TRIBUNNEWS.COM-Pertama-tama, kita harus menyadari bahwa selama ada Tentara Nasional Indonesia sebagai kekuatan utama, bangsa Indonesia telah sampai pada akhirnya untuk menjaga keamanan. Menanggapi berbagai potensi ancaman dari dalam dan luar negeri, seperti terorisme dan kerusuhan separatis.
Sejarah mencatat semua prestasi TNI dalam membela Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejarah memberi tahu kita bahwa karena TNI kita lebih profesional dan mendukung demokrasi, demokrasi sipil yang terus berkembang juga akan berkembang dan tumbuh.
Tapi kita tidak bisa menyangkal keberadaan organisasi sipil yang bertarung dengan nama apa pun. Untuk cita-cita politik yang sempit.
Baca: Komandan TNI mendirikan partai MNI TNI di Cilangkap, Jakarta Timur-beberapa orang menggunakan simbol nasional untuk menyingkirkan belenggu NRKI. Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Organisasi Kebebasan Papua (OPM) dan Republik Maluku Selatan (RMS) memang nyata dan selalu bergerak maju.

Jumlah mereka terus mengalir ke luar negeri, memengaruhi opini publik dunia untuk mendapatkan dukungan internasional.
Pemerintahan Presiden Jokovy telah membuat komitmen kemanusiaan yang tegas sejak awal, sejak kemerdekaan Indonesia, telah berkomitmen untuk melibatkan orang miskin dan “dilupakan” dalam proses pembangunan. Mengapa Papua begitu istimewa oleh Presiden Yokowi sejak awal. – Demikian pula, Aceh dan daerah lain di luar perbatasan menghubungkan kita dengan dunia luar.
Add Comment