Penulis: Peneliti Buminala Institute National Chengchi University, National University of Montana Devi Elijah (Dwi Muntalha)

“Menurut saya pemberantasan korupsi harus dimulai dari pola pikir Jadi, Anda menginginkan sistem dengan suara yang sama. Sistem, dan apa sistemnya, kalau idenya rusak, masih korup ya, “” kata Juliari Kohler di Hari Korupsi Sedunia (9 Desember 2019). — Setahun setelah hajatan di hari yang sama, Juliari Coal menjadi tersangka kasus Covid -19 bansos-apa yang dikatakan Kementerian Sosial Republik Indonesia akan datang.Ya, mentalitas ini juga disebut target itu sendiri-pada saat dia menyebutkan Kapan kita perlu berubah pikiran, Kalimat ini mengingatkan kita pada revolusi spiritual yang diucapkan Presiden Joko Widodo saat mencalonkan calon presiden tahun 2014. -Dalam sebuah surat kabar nasional, JOKO WIDODO mempublikasikan sikapnya terhadap pandangan kritis terhadap korupsi dan isu-isu lain yang mengancam eksistensi Indonesia sebagai sebuah negara. – – “Jika kita tidak mengubah afiliasi partai, memberantas korupsi, intoleransi dan keserakahan, kita akan cepat kaya, pelecehan hukum. Dan sikap oportunistik, inilah semua keberhasilan reformasi di tanah air (Joko Widodo, 2014).

Korupsi adalah virus yang mengancam kehidupan bangsa, bahkan sudah lama bersentuhan dengan negeri ini, bahkan sebelum masa kemerdekaan.

Para penguasa sejarah feodal menggabungkan korupsi dengan terminologi terkini dalam kerangka kekuasaan mereka.

Ketika pemerintah kolonial berkuasa, korupsi masih tumbuh subur dengan kepentingan penguasa feodal lokal. Karenanya, korupsi menjadi bagian dari budaya kekuasaan.

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *