Lestari Moerdijat, wakil presiden TRIBUNNEWS.COM-MPR, meminta pemerintah untuk mendengarkan berbagai pendapat, seperti pendapat para pakar pendidikan dan Asosiasi Dokter Anak Indonesia, untuk menentukan metode pengajaran yang paling efektif dan terbaik sebelum epidemi pecah. Lestari Moerdijat mengatakan: “Pada awal tahun ajaran baru, itu juga sangat penting. Belajarlah dari negara lain untuk memahami metode yang paling efektif, termasuk bagi negara-negara yang sudah masuk sekolah, dan kemudian memasuki tahun ajaran baru.” Rerie, Kamis (28/5) ) Dalam pidatonya.

Rerie menyapa Lestari yang akrab dan percaya bahwa selain mengembalikan teknologi ke sekolah, perlu juga mendengarkan pendapat berbagai pakar agar dapat membuat keputusan bijak dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh, Perhimpunan Dokter Spesialis Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa hingga 18 Mei 2020, jumlah pasien yang diawasi (PDP) anak mencapai 3.324. Sebanyak 129 anak dengan status PDP meninggal. Hasil ini menunjukkan bahwa anak-anak dari kelompok usia ini tidak rentan terhadap COVID-19 atau hanya memiliki penyakit ringan, yang tidak benar.

Menurut Rerie, data harus menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan otoritas pendidikan. Atau terus memperkuat sistem pendidikan jarak jauh, selama pandemi Covid-19 berlanjut, “kata seorang anggota parlemen partai NasDem.

Rerie menambahkan bahwa pendidikan memang tidak dapat dinegosiasikan karena melibatkan generasi berikutnya. — -Rerie mengungkapkan bahwa jika pemerintah memutuskan untuk membuka kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah, perlu untuk mempertimbangkan bagaimana menyesuaikan jarak antara bangku di ruang kelas untuk mematuhi peraturan kebersihan.

Dan bagaimana mempersiapkan cuci tangan di tempat sebanyak mungkin di sekolah , Sesuaikan jarak antara kantin dan bangku, menyiapkan topeng, dll.

Rerie mengambil salah satu sekolah yang memodifikasi sekolah di Korea Selatan sebagai contoh, Rerie mengatakan: “Ini harus dipertimbangkan sebelum melanjutkan kegiatan sekolah. “Namun, dia menambahkan bahwa jika pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kegiatan belajar di rumah atau jarak jauh, pemerintah harus segera mengevaluasi proses pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.

Evaluasi dilakukan di daerah-daerah terpencil. Ini termasuk pertimbangan infrastruktur seperti Internet. , Ketersediaan komputer, termasuk kemampuan guru untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Dia menjelaskan bahwa hasil evaluasi digunakan sebagai dasar untuk peningkatan sistem pengajaran dan pembelajaran di masa depan.

“” Saya pikir sulit “untuk menemukan solusi Upaya berbuah untuk meningkatkan kualitas “Pengajaran dan pembelajaran selama epidemi Covid-19 harus segera dilakukan. Karena pemikiran generasi penerus tentang pendidikan tidak boleh diabaikan,” katanya.

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *