TRIBUNNEWS.COM-Syarief Hasan, wakil ketua MPR partai demokrasi Indonesia, menyatakan bahwa dia tidak setuju apakah dana DPRK Ha akan digunakan untuk keperluan lain selain DPRK Ha. Termasuk pidato transfer yang akan dilakukan Bank Indonesia untuk melakukan intervensi di pasar selama pandemi.
Dalam pernyataan tertulis yang diterimanya pada Rabu (6 Juni 2020) siang, ia menekankan bahwa Bank Indonesia harus melakukan intervensi di pasar dan menggunakan cadangan devisa yang dipegang oleh Bank Indonesia untuk meningkatkan rupiah.

Setelah Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengirim peziarah pada tahun 2020, pernyataan ini ditolak. Karena kurangnya kejelasan pelaksanaan ziarah oleh pemerintah Arab Saudi, pemerintah Indonesia harus mengambil tindakan. Buat keputusan sulit. Tentu saja ini mengecewakan banyak pihak, terutama calon jamaah haji.
Kekecewaan calon peziarah beralasan. Karena peziarah telah mengantri dan menabung untuk waktu yang lama, mereka memiliki kesempatan untuk pergi ke Tanah Suci. Beberapa orang bahkan menunggu kesempatan berpuluh-puluh tahun, tetapi tidak bisa meninggalkan Chaoj. Meski kecewa, publik tentu memahami situasi berbahaya saat ini. “Pemerintah seharusnya tidak meningkatkan penipuan publik dengan menggunakan dana ziarah untuk tujuan lain. Termasuk pidato Bank Indonesia tentang penggunaan dana haji sebesar 8,7 triliun rupiah. Tidak dapat menggunakan cadangan devisa Bank Dunia? Skala intervensi Indonesia di pasar mencapai US $ 127,9 miliar pada akhir 2020? Dia bertanya, karena pandemi Covid-19, apakah dana ini tidak cukup untuk memulihkan perekonomian? -Wakil Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat Indonesia Hassan mengatakan bahwa rakyat dan parlemen Indonesia telah memiliki kesempatan untuk mengadopsi PERPPU No. 1 tahun 2020 untuk merumuskan berbagai kebijakan. Pemerintah harus mengoptimalkan implementasi pandemi Covid-19 dan dampak ekonominya. Dia juga menekankan bahwa selain mengalokasikan kegiatan ziarah, pemerintah tidak boleh menggunakan dana ziarah milik sejumlah kecil orang, sehingga tidak memperparah kekecewaan mereka yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan ziarah tahun ini.
Add Comment