Presiden MPR Jakarta-Indonesia Bambang Soesatyo menekankan bahwa perhatian serius masih diperlukan ketika menangani kasus Covid-19. Selain itu, menurut pembaruan data beberapa hari terakhir, jumlah kasus aktif yang terjadi setiap hari di negara ini telah meningkat pesat, hingga lebih dari 1.000 kasus per hari. — “Cara menangani pandemi Covid-19 adalah dengan menyediakan fasilitas dan infrastruktur medis, khususnya rumah sakit khusus Covid-19. Dibandingkan dengan jumlah pasien yang dibutuhkan, rumah sakit yang ada memiliki kapasitas yang tidak mencukupi,” Jumat (6/6) 6/2020) diadakan di Bandung dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil .
Mantan Ketua Parlemen Indonesia mengatakan bahwa penambahan rumah sakit khusus diperlukan untuk mempercepat perawatan Coved-19. Karena berbagai alasan dan pertimbangan, rumah sakit khusus ini berbeda dengan rumah sakit yang umumnya melayani pasien.
Baca: Wakil Ketua MPR mengharuskan pemerintah untuk membantu perusahaan kecil dan menengah secara serius selama pandemi
Menurut Bamsoet, ada beberapa alasan mengapa perlu untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit khusus (darurat) untuk mengakomodasi pasien. Bukan hanya pasien yang bisa tinggal. “Dan, selama masa inkubasi, dokter dan staf medis juga dapat tinggal di rumah sakit khusus untuk secara langsung menghilangkan atau terpisah dari rumah sakit umum untuk perawatan darurat. Pertama-tama. Kurangi Covid-19. Jangan biarkan rumah sakit menjadi kelompok.” “Covid-19 menyebar Karena pasien yang bukan Covid-19 juga terpajan Covid-19 ketika menerima perawatan di rumah sakit umum, rumah sakit umum juga Covid-19 “, kata Bamsoet. – Alasan kedua, wakil ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia melanjutkan. , Rumah sakit khusus akan memiliki prosedur dan SOP pasien yang terpadu. Ini akan memudahkan staf medis untuk merawat pasien dan layanan medis lebih cepat. Ketiga, pemisahan rumah sakit khusus yang hancur dari rumah sakit umum akan membantu meningkatkan keadaan psikologis komunitas pasien non-Covid-19 yang mencari perawatan.
“Disadari atau tidak, ada banyak pasien non-Covid-19, seperti pasien dengan diabetes, penyakit jantung dan penyakit serius lainnya, yang cemas ketika mereka pergi ke rumah sakit karena kesehatannya yang rapuh. Berbicara tentang Covid-19 Waktu, “kata Bamsoet.
Baca: Wakil Presiden MPR diminta untuk mengevaluasi implementasi transisi
Kepala Departemen Pertahanan FKPPI mengatakan kepada pemerintah provinsi Jawa Barat untuk menyediakan tanah untuk Covid-19 Rumah Sakit Khusus Selain itu, pemerintah provinsi Jawa Barat telah mengindikasikan bahwa mereka akan menanggapi pandemi Covid-19 secara serius dan didukung oleh sumber daya potensial yang memadai.

Menurut Bamsoet, misi MPR adalah untuk mendorong pemerintah pusat, dalam hal ini BNPB dan departemen pemerintah. PUPR dapat mendirikan rumah sakit darurat yang mengkhususkan diri dalam pengobatan Covid-19, yang dapat ditransfer ke daerah merah di setiap provinsi, wilayah dan kota di tanah yang disiapkan oleh pemerintah setempat.
Baca: Biaya Sekolah Menengah / Provinsi Jawa Barat dari Sekolah Kejuruan Gratis Amerika untuk tahun ajaran 2020, inilah penjelasan Ridwan Kamil
“Pemerintah provinsi Jawa Barat sangat siap untuk mengelola pandemi Covid-19. Dan memiliki tekad kuat untuk mencegah Bamsoet dari terus menyebar / menyebar Covid-19, termasuk melalui pengujian cepat skala besar.
Akhirnya, Bamsoet berharap bahwa Pem, Jawa Barat, akan memiliki Covid-19 khusus yang terpisah dari rumah sakit umum. Rumah Sakit, dan berikan prioritas untuk penggunaan alat tes cepat rumah tangga (*)
Add Comment