TRIBUNNEWS.COM-Wakil Presiden Konferensi Konsultasi Rakyat Jazilul Fawaid menolak untuk mengadopsi sistem rotasi nomor ponsel jamaah untuk shalat Jumat, sebuah sistem yang berfluktuasi dua kali atau masih aneh.

“Saya tidak setuju dengan proposal itu,” katanya dalam pernyataan tertulis. Jumat (19/6/2020).

Dia percaya bahwa kegiatan sholat Jumat harus dalam keadaan khusus dan menyenangkan, sehingga ibadah wajib umat Islam tidak akan menjadi rumit. Pandemi harus konsisten. Area hijau berisi catatan lokasi.

Baca: Kelola strategi keuangan orang yang menerima gaji UMR

“Jika Anda sudah mempercayai keselamatannya, maka bukalah. Jangan malu”, tambahnya.

– Menurut Kabupaten Gresik, seorang pria di Pulau Bawean di Jawa Timur, proposal untuk shalat Jumat masih merupakan sistem yang aneh, yang merupakan tugas yang sulit bagi umat Islam yang ingin melakukan shalat Jumat. tugas. Dia menjelaskan: “Sejauh yang saya tahu, agama itu mudah, ‘addinu yusrun’.”

Dia menyetujui perjanjian kebersihan dalam doa Jumat, tetapi menyebutkan perjanjian kebersihan yang dibuat oleh pemerintah. Dia tidak setuju dengan perjanjian kesehatan yang diusulkan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Baca: Setelah rumah sakit ditolak, Nenek Cataract Ratmah sekarang siap untuk perawatan

Sebelumnya, DMI merilis SE 105-Special / PP-DMI / A / VI / Selasa, 16 Juni 2020 / 2020 Surat edaran yang ditandatangani oleh Presiden DMI Jusuf Kalla dan penandatanganan pas berisi dua putaran aturan seragam prosedur sholat Jumat berdasarkan nomor ponsel jamaah haji. Imam Addaraqutni, sekretaris jenderal DMI, menunjukkan apakah hari Jumat dan tanggal peziarah aneh dengan nomor ponsel berakhir dengan aneh, sehingga anehnya melakukan gelombang shalat Jumat pertama, sementara mereka yang memiliki nomor ponsel genap memiliki kesempatan untuk menempati posisi kedua. Gelombang sholat Jum’at dan sebaliknya.

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *