Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Ketua MPR Indonesia Bambang Soesatyo mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan jajaran layanannya di semua provinsi dan wilayah / kota untuk segera menanggapi keluhan publik tentang berbagai masalah selama proses penerimaan online. Tahun Baru 2020 (PPDB). — ” Kewaspadaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan semua kantor di daerah diperlukan untuk mencegah kecemasan dan kepanikan di antara orang tua dan siswa. Karena itu, kecemasan mendorong orang tua atau siswa untuk bersatu dalam proses PPDB. Ketika kerumunan terjadi, ada kemungkinan melanggar perjanjian kesehatan, ” kata Bansot di Jakarta pada Jumat (19/6/20) .

Seorang mantan juru bicara Parlemen Indonesia mengatakan bahwa sampai kemarin, masih ada masalah di beberapa daerah. Misalnya di Semarang. Proses sekolah menengah online PPDB telah menyebabkan protes dari orang tua siswa karena pilihan pemilihan sekolah di situs web PPDB tidak tersedia. Pembaruan data kartu keluarga (KK) dan sertifikasi sekolah asal tidak dapat dilakukan. “Perilaku kompulsif mendorong orang tua siswa untuk datang ke sekolah dan kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat di Jawa Tengah. Di Bekasi, calon siswa mengeluh bahwa” pendaftaran penduduk (NIK)) tidak dapat diverifikasi melalui situs web PPDB. “Kata Bamsoet.-Tidak hanya itu, Direktur Pertahanan Nasional FKPPI terus mengatakan bahwa di beberapa kota lain, lambatnya pembatasan server PPDB telah mendorong banyak pendaftar untuk pergi. Bahkan, sejak 27 Mei 2020, anak-anak Indonesia Komite Perlindungan (KPAI) telah menerima 15 pengaduan terkait proses PPDB selama pandemi 19 negara. Sebagian besar pengaduan dan kendala teknis.

“Masyarakat telah melaporkan lusinan masalah selama proses daring PPDB. Dalam kasus ini, orang menemukan pelanggaran peraturan kesehatan, termasuk tidak memakai topeng dan mengamati jarak, “kata Bamsoet. — Wakil Presiden Pemuda Pancasila berharap proses online PPDB tidak akan memperluas masalah dalam bentuk ancaman penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, gangguan tidak hanya dari sistem online harus diperbaiki, tetapi juga harus diselesaikan dari waktu ke waktu agar tidak menghalangi akses orang tua dan siswa.

” Lakukan yang terbaik untuk meminimalkan dampak pada akses online. Orangtua Atau siswa dapat mengikuti proses PPDB di rumah sendiri sesuai dengan perjanjian kesehatan.Sistem online harus dilindungi untuk mencegah gangguan dari kesimpulan Bamsoet.

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *