
TRIBUNNEWS.COM-Muktamar Musyawarah Rakyat Indonesia yang digelar Selasa (18/8/2020) dalam rangka HUT konstitusi bertema “Kita Wujudkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk Mewujudkan Indonesia Maju” Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Sungguh Luar Biasa Diselenggarakan dalam suasana pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Dengan memprioritaskan langkah-langkah kebersihan yang ketat, termasuk memberlakukan pembatasan pada peserta dan menjaga jarak, peringatan dapat dikeluarkan dengan lebih sederhana.
Meski demikian, Bambang Soesatyo, Ketua Konferensi Permusyawaratan Rakyat Indonesia, secara resmi membuka suasana acara pada pukul 10.00 dan menjadi Bank Dunia (WIB) setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya dimainkan dengan unjuk rasa. Hal ini sangat istimewa karena KH, Wakil Presiden Republik Indonesia, mengikuti hampir semua kegiatan, termasuk musik Orkes Simfoni Geita Mahaswara Institut Intelijen Nasional (STIN) dan Paduan Suara Geeta Swarananta. Groom Amin. Pertemuan tersebut juga dihadiri langsung oleh Wakil Ketua Musyawarah Rakyat, antara lain Ahmad Basarah, Ahmad Muzani, dan Lestari Moerdijat. , Jazilul Fawaid (Jazilul Fawaid), Syariefuddin Hasan, Alsul Sani (Alsul Sani), sebenarnya ikut Zulkifli Hasan (Zulkifli Hasan), Hidayat Hidayat Nur Wahid (Hidayat Nur Wahid) dan Fawa Muhammad (Fawa Muhammad). Skor MPR dan tim DPD, pimpinan badan sosialisasi, ketua panitia penelitian, ketua badan anggaran, dan ketua panitia penelitian administrasi nasional. Di antara para tamu terhormat adalah Presiden Republik Demokratik Rakyat, Presiden Partai Demokratik Rakyat, dan Presiden Mahkamah Agung. Hadir di tempat itu Wakil Ketua DPR, Presiden Partai Rakyat, Ketua Mahkamah Konstitusi, Ketua Komisi Yudisial, dan Panglima Polri dan Kuomintang, Menkopolkam Mahfud MD. Meski hari ini sangat sederhana, namun hari konstitusi telah menarik minat dan antusiasme banyak elemen masyarakat untuk menggiatkan momen-momen penting negara. Tonton siaran langsung di media sosial.
Bambang Soesatyo selaku pemateri Konferensi Permusyawaratan Rakyat Indonesia menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya.Bahkan sembari menyampaikan keprihatinannya terhadap bencana pandemi Covid-19, negara tetap dapat melakukan Sebuah rencana kerja yang sangat penting dalam memperingati sejarah perjalanan negara dan negara yaitu memperingati hari lahir Republik Indonesia tahun 1945 di bawah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. — “Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia lahir pada tanggal 18 Agustus 1945, hari lahirnya yurisdiksi ketatanegaraan nasional Indonesia, dan juga bertujuan untuk mendirikan negara yang merdeka dan berdaulat, serta ditetapkan keadilan dan kemakmuran. Tanggal tersebut juga merupakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Cita-cita kemerdekaan Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan -Menimbang nilai konstitusi bagi bangsa Indonesia, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengimbau agar peringatan Hari Konstitusi menjadi motor penggerak bersama bagi seluruh aspek masyarakat, bangsa dan masyarakat. Seharusnya negara merefleksikan dan mengevaluasi sistem ketatanegaraan nasional, konstitusi dan pelaksanaannya.Setelah mengikuti peringatan Hari Konstitusi, apakah secara konstitusional dapat membimbing seluruh kehidupan bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya-Ali, Pimpinan MPR fraksi PAN Ali Taher Parasong dari Taher Parasong mengatakan bahwa konstitusi bangsa Indonesia sangat penting, dan memperingati hari konstitusi adalah cara untuk menghormati dan menghormati konstitusi itu sendiri.Namun, Ali berharap ini tidak hanya sebagai peringatan momentum, tetapi juga sudah mulai mengambil substansi. Posisi .- “Kita semua harus memahami Konstitusi secara mendalam. Karena UUD bukan hanya standar biasa, tetapi juga standar yang memiliki nilai implementasi, misalnya UUD dapat menjamin penghormatan terhadap hak-hak warga negara Indonesia, termasuk hak warga negara. Dia berkata.
Add Comment