JAKARTA TRIBUNNEWS.COM-Pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dan diaspora Indonesia sepakat untuk bersama-sama mengelola rencana keluarga-ke-keluarga diaspora bagi pekerja yang terdampak Covid-19.
Rencana tersebut bertujuan untuk menggalang dana bagi para pekerja yang terdampak Covid-19. Kabar PHK dan PHK akibat Covid-19-Menteri Sumber Daya Manusia Ida Fauziyah dan pendiri ekspatriat Indonesia Dino Patti Djalal mengungkapkan hal tersebut dalam video conference, dan ekspatriat dari seluruh dunia mengadakan pertemuan di kantor Departemen Sumber Daya Manusia Jakarta. Jumat (15/5/2020) malam.
“Saya berharap pelayanan saya bisa memberikan kekayaan bagi para penganggur. Mereka semua punya keluarga, meski beda-beda,” kata Menaker Ida. -Menaker menjelaskan bahwa Program Keluarga Diaspora (DPFF) merupakan upaya bersama. Saya berharap dapat membawa hati masyarakat diaspora kepada masyarakat Indonesia, khususnya para korban yang dibubarkan (PHK) dan para korban yang dipecat. Nasional. Semangatnya, marilah kita berbagi dengan saudara-saudara yang membutuhkan. Dia mengumumkan. Ini adalah sejenis cinta untuk negara. -Menteri Sumber Daya Manusia Aida menegaskan, selain pencabutan bantuan, dalam pertemuan tersebut juga tercapai kesepakatan bahwa bantuan diaspora akan dialokasikan untuk PHK atau yang paling membutuhkan atau yang tingkat ekonominya paling lemah. “Orang miskin baru,” kata Menteri Tenaga Kerja.
“Kami akan tetap beroperasi bersamaan dengan program kartu ketenagakerjaan. Program bantuan semi sosial akan terus berjalan. Pada saat yang sama, kelompok masyarakat non kustodian akan terbantu dengan program ini,” ujarnya.

Kemudian Menaker melanjutkan, hal ini dikarenakan para diaspora bersedia membantu mereka, melatih program dan meningkatkan ketrampilan program terkait. Kementerian Tenaga Kerja.
“Platform itu ada, ada peluang, sinergi antara keahlian (ahli) dan penerima manfaat. Katanya, ada juga korban PHK.
Add Comment