Jakarta TRIBUNNEWS.COM – Menteri Sumber Daya Manusia (Menaker) Ida Fauziyah meminta para cendekiawan untuk bekerja bersama membangun ekosistem lapangan kerja yang baik dan berkelanjutan di Indonesia.

Namun, untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang baik membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan daya saing, informasi dan pasar tenaga kerja saling terintegrasi, hubungan kerja yang harmonis, dan mekanisme pengawasan kerja sama.

“Kami berharap kampus / cendekiawan dapat terus memainkan peran aktif dalam memupuk tenaga kerja berkualitas tinggi dan berkontribusi pada pengembangan lapangan kerja di masa depan,” Menaker Ida menjadi pidato pembukaan webinar tersebut. Menghadapi komunitas akademik Universitas Paramadina di Jakarta, menghadapi dampak pandemi buruh “, Senin (27/4/2020) .- Menaker Ida mengatakan bahwa sebelum Covid-19 pandemi atau normal Dalam keadaan, partainya telah menyiapkan berbagai rencana untuk mengatasi tantangan tenaga kerja, terutama mengatasi ketidakcocokan keterampilan dan memperluas peluang kerja.

Di antara mereka, pelatihan kejuruan dan pelatihan magang terstruktur diselenggarakan melalui kerja sama dengan industri. – “Tujuannya adalah untuk memungkinkan mereka dilatih secara langsung dan siap bekerja sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja,” kata Iaker Menaker.

Selain itu, Departemen Urusan Umum juga telah menyiapkan platform sistem informasi pekerjaan (SISNAKER) yang dapat memberikan informasi dari Informasi lengkap mulai dari lowongan pekerjaan, jenis pelatihan hingga sertifikat untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja. -Kementerian Tenaga Kerja juga telah memperluas kesempatan kerja bagi orang-orang yang ingin menjadi pengusaha. Ia mengumumkan: “Departemen bisnis yang saya harap akan terus berkembang akan terus tumbuh dan menyerap banyak pekerja. “Menda Ida mengatakan bahwa partainya menyesuaikan anggaran dengan rencana yang dapat menjadi jaring pengaman sosial, dan membuat penyesuaian dalam bentuk kebijakan. Menargetkan pemangku kepentingan di sektor tenaga kerja.

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *