Bourg TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pertanian (Kementerian Pertanian) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Kepala Staf Ketua Kabinet (KSP) memantau pasokan makanan pokok, terutama cadangan makanan setiap provinsi, Moeldoko, melalui konferensi video Berkomunikasi dengan kepala kantor di setiap provinsi. Menghadapi status tanggapan Indonesia saat ini terhadap virus Covid-19, Kementerian Pertanian (Kementan) telah memastikan distribusi dan pasokan makanan yang tepat melalui Pusat Produsen Indonesia (TTIC) atau pasar Mitra Tani di setiap provinsi, dengan demikian makanan Harga selalu dapat dipantau. Syahrul mengatakan dalam sebuah wawancara: “Sekarang, di hadapan Jenderal Moeldoko, tidak diragukan lagi untuk menyampaikan bahwa Presiden Jokowi sangat peduli terhadap seluruh masyarakat dan memobilisasi semua kekuatan departemen dan lembaga pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat.” Upacara peluncuran toko pertanian . Komunitas pandemi Covid-19 di Bogor, Selasa 14/04
Sekretaris Pertahanan SYL mengumumkan bahwa TTIC yang diusulkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dapat menyelesaikan masalah pertanian saat ini. Selain 11 makanan pokok, TTIC juga menawarkan ikan, bahkan aneka sayuran dan aneka bumbu khas Indonesia.
“Kami mendorong TTIC sebagai solusi untuk menghubungkan kepentingan dan kebutuhan masyarakat dengan kebutuhan pangan yang ada,” kata Menteri Pertanian. — Di sisi lain, SYL juga mengkonfirmasi bahwa cadangan makanan saat ini dapat memenuhi permintaan selama Ramadhan dan setelah Idul Fitri pada tahun 2020, yang aman. Alasannya adalah bahwa meskipun prevalensi virus corona, petani masih antusias tentang panen dan Departemen Pertanian akan memberikan bantuan untuk mempercepat produksi.

“Panen saat ini dilakukan di Indonesia sepanjang hari. Periode panen puncak adalah dari bulan Maret, April dan Mei. Kami telah mempercepat kecepatan tanam dan karenanya kecepatan tanam. Ini adalah upaya untuk menangani semua yang ada Tantangan. “- Dia menjelaskan.
Kementerian Pertanian memperkirakan panen akan berlangsung pada bulan April dan luas panen sekitar 1,73 juta hektar (ha). Karena itu, pemerintah berharap harga gabah di tingkat petani tidak akan lebih rendah dari harga pembelian pemerintah (PPH). Puncak panen akan berlangsung pada bulan April dengan luas 1,73 juta hektar dan hasil 5,27 juta ton beras. Luas panen pada bulan Mei adalah sekitar 1,38 juta hektar, yang setara dengan 3,81 juta ton beras. Area yang dipanen pada bulan Mei bahkan lebih tinggi dari bulan Maret lalu. Pada puncak panen, Kementan berencana untuk menjaga stabilitas harga. Melalui metode KUR (Kredit Komersial Rakyat), Kostraling (komandan strategi penggilingan padi) dapat menemukan solusi. Harga rata-rata di tingkat petani pada bulan Maret adalah Rp 4.600, – dan menurut Menteri Perdagangan No. 24 tahun 2020, GKP HPP baru di tingkat petani meningkat Rp 4.200 / kg dan diperkirakan akan menurun selama musim panen.
“Kami mengharuskan semua daerah untuk segera menyerap KUR, dan meminta setiap daerah untuk memantau harga sehingga harga tidak lebih rendah dari PHP. Kami menjaga cadangan makanan dan meningkatkan kebahagiaan petani,” katanya.
Add Comment