TRIBUNNEWS.COM-Direktur Administrasi Umum Pelayaran Kementerian Perhubungan, melalui pengelola pelabuhan utama Tanjung Pruek, dan kelompok kerja Covid-19 di kawasan pelabuhan Tanjung Pruek, yang terdiri dari berbagai instansi dan kementerian serta komisi terkait, memulai keadaan darurat Evakuasi pelaut Indonesia. Pengangkut LNG MT. Pada Minggu (31/8), Jupiter di pelabuhan Tanjung Pruek, Jakarta.

“Liquefied natural gas tank Jupiter berlayar dari Bintulu, Malaysia OPL, menuju pelabuhan Tanjung Pruek, tujuannya evakuasi darurat dari Australia, karena seorang pelaut Indonesia bernama Mohamed Zukifli jatuh sakit , Harus segera dievakuasi untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik dan kembali pada waktu yang bersamaan, ”ujarnya. Kata. Kapten Wisnu Handoko, Kepala Kantor Umum Porter Tanjung Priok, hari ini (1/9) Menurutnya, pemerintah Indonesia berkewajiban memberikan kemudahan kepada WNI yang bekerja di Indonesia. Kapal-kapal asing telah menyatakan keprihatinannya terhadap Indonesia sebagai anggota Organisasi Maritim Internasional. Negara tersebut menyatakan pelaut sebagai pekerja kunci. Selama pandemi Covid-19, pelaut di seluruh dunia harus mendapatkan bantuan dari semua negara dalam proses mendaki dan turun saat bekerja di kapal. Karenanya, kapal dagang di seluruh dunia dapat terus beroperasi secara normal.

Evakuasi darurat ini dilakukan kembali setelah sebelumnya otoritas utama Tanjung Priek dan satuan tugas Covid-19 di kawasan pelabuhan Tanjung Prik juga mengevakuasi sekitar 2.700 WNI mulai Maret 2020. Dari Januari hingga Agustus 2020, selama pandemi Covid-19, warga berada di atas kapal. — “Kesy Ahbandaran Utama Tanjung Priok kembali membawa kapal LNG MT kepada para pelaut India asal Indonesia dari Indonesia. Jupiter mewakili Muhamad Zulkifli di Departemen Koordinasi Penanaman Modal dan Kemaritiman (Kemenko) pada 27 Agustus 2020. Marves) berdasarkan surat No 270 / Delegi1 / Marves / 2020, ”kata Visnu. Kegiatan evakuasi darurat diawali dengan melabuhkan kapal dari tanggul laut pada 05-59.6 N longitude 106-55.4 BT di area Labuh Zone L Pelabuhan Tanjung Priok hingga WIB 5.2 mil dari seawall. 30 MT LNG membawa awak Jupiter (30) dan menyemprotkan disinfektan di seluruh area lambung. Kegiatan evakuasi berakhir pada pukul 13.30, dan Permainan Air Internasional berjalan dengan lancar.

“Saya berharap kedepannya, Pelabuhan Tanjung Priok dapat menjadi pelabuhan rujukan untuk mendorong penggantian ABK asing, sehingga peran Indonesia dalam berpartisipasi dalam penyediaan jasa semakin nyata.” , Mengisi bahan bakar dan memasok perbekalan ke kapal, ”kata Tanjung Pruk dari Kwis KKP yang menumpang 1 (satu) tim disinfektan dan 1 (satu) usap obat dari RS Chiptra. Kami Tanjung Priok Kesyahbandaran Utama selaku Koordinator Pokja Covid-19 yang mewakili kawasan pelabuhan Tanjung Priok menyampaikan terima kasih kepada seluruh instansi dan kementerian terkait atas bantuan dan kerjasamanya dalam pelaksanaan tugas pelepasan ini, tutup Wisnu.

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *