TRIBUNNEWS.COM-Administrasi Umum Angkutan Laut Kementerian Perhubungan (CQ) kembali mendonasikan 13 (tiga belas) kapal navigasi populer (Pella) kepada 13 (tiga belas) pemerintah daerah (yaitu pemerintah kota dan bupati). Pada tanggal 14 Juli 2020, dilakukan upacara penandatanganan simbolis subsidi kapal di Jakarta, dan dikoordinasikan mobilisasi subsidi publik untuk kapal laut. R Agus H Purnomo, Direktur Jenderal Perkapalan, serta walikota dan kepala daerah penerima hibah kapal juga turut hadir dalam acara tersebut. Direktur Jenderal Argus Purnomo mengatakan: “Pada Selasa (14/7), Kementerian Perhubungan dan Administrasi Umum Angkutan Laut dapat membayar kembali hingga 13 (13) pemerintah daerah dan kota hingga 13 kapal Pera.) Akan menerima kapal. Daerah dan kota penerima hibah adalah Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Yarol, Kabupaten End, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Lampung Timur, Pei. Kabupaten Savalan, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Bangka. Selatan, Kabupaten Lampang Pong dan Kabupaten Tanggamus.

Menurut Dirjen Argus, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan ( Ungan Laut mengakuisisi kapal Pelra yang tujuan utamanya untuk memperbaiki keadaan ekonomi penduduk, serta wilayah Indonesia.Selain itu, saat mulai memasuki lingkungan adaptasi baru habitatnya dapat digunakan untuk mendukung peningkatan perekonomian masyarakat, Terutama perekonomian masyarakat di daerah terpencil sehingga bisa merasakan dampaknya. Perencanaan rute.

“Meski keadaan masih sulit akibat Covid-19, kita” harus ingat untuk saling membantu dan mendukung demi menjaga Indonesia Perekonomian berfungsi dengan baik. General Manager Argus berkata: “Manfaatkan kesempatan ini untuk membuat kemajuan bersama dan meningkatkan hubungan antar daerah untuk mendukung rencana jalan laut dengan lebih akurat. Menurut dia, 13 kapal Pera yang disumbangkan ke pemerintah daerah itu adalah 35 GT dengan kapasitas penumpang 24 penumpang, kargo 10 ton, 5 awak, dan kecepatan 9 knot. Sudah memenuhi persyaratan teknis dan manajemen ( Kapal akan segera dimobilisasi setelah menyertakan integritas awak kapal, sertifikat dan kapalnya. Dokumen

“Pemerintah berharap” hibah kapal layar masyarakat “ini dapat bermanfaat untuk kegiatan masyarakat di daerah dan membantu promosi masyarakat setempat Pembangunan ekonomi di daerahnya masing-masing, oleh karena itu, pengoperasian, perawatan dan pelayanan selama menggunakan kapal harus sepenuhnya dimanfaatkan dan telah terdaftar sebagai kekayaan negara, serta dapat turut serta memajukan kesejahteraan masyarakat, ”kata Argus. Dalam hal pelayaran, Kapten Wisnu Handoko mengatakan Menurut laporan tersebut, pada tahun anggaran 2019, Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan pembangunan 18 kapal Pelra melalui Administrasi Umum Angkutan Laut, dengan total anggaran Rp 41 miliar, terdiri dari 5 unit di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan ( 5) Pembangunan galangan kapal nasional, yang kesemuanya akan diberikan kepada pemerintah daerah yang membutuhkan konektivitas.

“Dari pembangunan 18 negara pada awal tahun 2020, (18) kapal Pera telah diserahkan kepada 5 pemerintah daerah, dan dewan cq Kementerian Perhubungan telah menyerahkan tidak kurang dari 13 kapal Pera hari ini (14/7) kepada Kapten Wisnu Handoko, dengan mengatakan: “Pengiriman ke 13 (13)) pemerintah daerah dan kota di Indonesia Direktur Administrasi Umum – Menurut Kapten Wisnu, sejauh ini telah diserahkan kepada pemerintah daerah 118 (118) unit kapal, telah diserahkan 24 (dua puluh empat) unit rincian pada 2017, dan 89 (delapan puluh sembilan) unit diserahkan pada 2018. ) Penyerahan unit kapal dan lima (lima) unit kapal pada awal tahun 2020. Selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Daerah yang mengawasi penggunaan Kapal Pelra diberikan oleh R, masing-masing Pemerintah Daerah menggunakan kapal tersebut sesuai dengan kepentingan daerahnya masing-masing. , Beberapa digunakan untuk transportasi penumpangAntara Kepulauan Tara dan subregionalnya ada yang kemudian dijadikan kapal pesiar, ada juga yang digunakan untuk angkutan kargo, karena bahkan pada pemilu lalu kapal ini memiliki ruang kargo sekitar 5 ton, dan kapal ini juga. Dapat digunakan untuk mengangkut barang-barang pemilu.

“Tentunya ini menjadi contoh dan kesaksian yang baik bagi pemerintah daerah yang ingin menggunakan kapal pelra semaksimal mungkin saat ini. Pemberian kapal pelra sama dengan kapal sebelumnya. Dan memanfaatkannya sebagai aset pemerintah daerah, ”ujarnya. Kapten Wisnu .

Kali ini, Djafar Achmad bupati mewakili Ende mewakili pemerintah daerah penerima bantuan kapal Pella. Ia mengatakan bahwa pemerintah kota dan kota penerima bantuan kapal menyatakan siap untuk memulai operasi dan memanfaatkannya semaksimal mungkin. Dan untuk memelihara kapal ini, serta tercatat sebagai aset oleh pemerintah daerah untuk mendukung program tol laut dan meningkatkan konektivitas antar daerah di daerah, sehingga meningkatkan perekonomian daerah masing-masing. Jafar menyimpulkan, pemerintah daerah juga berharap ke depan Kementerian Perhubungan melalui Administrasi Umum Angkutan Laut terus mengupayakan pembangunan fasilitas maritim untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim dunia.

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *