TRIBUNNEWS.COM-Ancaman krisis pangan akibat FAO tak bisa dianggap remeh. Ramalan melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan meningkatnya kemiskinan pasti akan berdampak pada ketersediaan pangan masyarakat.
Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian, berulang kali menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan pangan. Komitmen tersebut diwujudkan dalam berbagai tahapan strategis untuk meningkatkan pasokan pangan di era normal baru, termasuk meningkatkan kapasitas produksi dengan mempercepat musim tanam kedua, pengembangan rawa, dan perluasan tanaman baru. , Diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan pangan dan sistem logistik pangan, serta pertanian modern.
Menteri Pertanian SYL sering menekankan bahwa pertanian merupakan sektor yang menjanjikan karena setiap orang membutuhkan pangan. Pertanian adalah sektor utama, menyumbang sekitar 55,5% dari PDB nasional pada kuartal pertama tahun 2020.
Dalam hal penyediaan pangan, Menteri Pertanian SYL menjamin bahwa pasokan pangan sebelum akhir tahun 2020 baik dan aman. Berdasarkan data BPS, stok akhir beras pada Desember 2020 diperkirakan mencapai 6,27 juta ton. Menteri Pertanian SYL pada Kamis (25/6) mengumumkan masih akan memenuhi permintaan hingga Februari 2021.

Serupa dengan beberapa makanan utama lainnya yang dipantau pemerintah, antara lain bawang hijau 27,1.000 ton, daging ayam 613 potong, daging ayam 7.000 ton, telur 100,44 ribu ton, dan gula pasir 1,21 juta ton.
Kondisi pasokan nasional harus dipenuhi, dan pada saat yang sama harus disediakan harga yang seragam untuk penduduk di seluruh wilayah. Oleh karena itu, strategi Kementerian Pertanian adalah mengurangi biaya pengangkutan makanan dari daerah surplus ke daerah yang sangat miskin. Hal ini dilakukan agar hasil panen petani terserap ke pasar saat pandemi sehingga petani selalu semangat menanam.
Dari April 2020 hingga Juni 2020, semua transportasi praktis bawang merah mencapai 140 ton, paprika besar 19,9 ton, paprika 62,2 ton, dan telur 26,5 ton. Intervensi akan terus diberikan melalui fasilitasi transportasi untuk memastikan bahwa akses ke pangan tetap ada bahkan di seluruh wilayah. Tujuannya untuk memutus rantai pasok agar produsen bisa mendapatkan harga yang cukup besar dan konsumen bisa mendapatkan pangan yang terjangkau.
Add Comment